Tuesday 12 July 2016

Sia-sia

Meminta maaf dan memberikan maaf itu penting. Tapi lebih penting mengubah sikap yang menyebabkan kesalahan terhadap orang lain. Tidak banyak orang yang menyadari tentang sikapnya, penyebab kesalahan tersebut. Karena ada saja orang yang sudah dicacimaki tentang kesalahannya tetap saja Ia tidak mengubah sikapnya itu. Ia meminta maaf atas salahnya tetapi tidak mengubah sikapnya.

Apa esensi permintaan maaf jika sikap itu tetap saja dipertahankan? Sia-sia belaka. Perjalanan hidup seseorang tidak akan berhenti hanya karena sikap orang lain. Permintaan maaf kadang hanya dimanfaatkan untuk menyamarkan kesalahnnya tetapi tetap saja Ia meneruskan sikapnya. Kalau begitu apa bedanya dengan tidak meminta maaf?

Tidak perlu memberi maaf secara verbal karena sebenarnya perbaikan akan kesalahan itu lebih penting. Kalau memberi maaf tapi membiarkan sikap penyebab kesalahan itu tetap dilakukan ya sama saja. Apalagi kesalahan itu menyangkut orang lain, orang banyak, masa depan, dan mental penurunan kualitas.

Tidak memberi maaf adalah pelajaran untuk perbaikan kesalahan tersebut, dengan catatan kesalahan itu telah diberitahukan sebelum Ia meminta maaf.

Bantul, setelah lebaran, Juli, 2016.